
Memenuhi kebutuhan dari member, saat ini gebetSaham sudah dapat menyajikan grafik akumulasi dana asing pada seluruh saham. Grafik ini dapat menjadi pertimbangan tambahan untuk memantapkan keputusan berinvestasi pada saham tertentu. Dana asing seringkali masuk dalam volume besar, dan tentunya telah disertai dengan perhitungan analisa yang jauh lebih matang.
Grafik akumulasi dana asing disajikan terpisah, karena adanya perbedaan skala. Jika disatukan dalam grafik yang memuat garis kuning dan biru, akan menjadikan garis-garis ini "rata" tanpa makna. Setiap transaksi yang terjadi di bursa sudah ada penanda asing atau domestik. Perhitungan akumulasi didasarkan atas net jumlahan seluruh volume transaksi buy dan sell asing pada setiap saham.
Adanya grafik akumulasi dana asing ini bisa berdampak "memantapkan" atau malah menjadikan semakin ragu. Interpretasi atas pola perilaku pasar (akumulasi, distribusi, mark up, mark down) tetap menggunakan grafik akumulasi volume sebelumnya, bukan grafik akumulasi volume dana asing. Grafik dana asing ini lebih diposisikan sebagai "pertimbangan tambahan". Lebih lanjut akan kita lihat beberapa contoh kasus interpretasi atas grafik akumulasi dana asing ini.
SSMS
Pada grafik diatas, pola mark down sudah dimulasi sejak tanggal 26 April 2018. Jika pada saat itu sudah ada grafik akumulasi dana asing (bawah), mungkin kita akan cemas karena garis kuning asing menukik ke bawah. Grafik dana asing dapat digunakan sebagai pertimbangan untuk memutuskan kapan entry (top up) pada fase mark down. Nampak pada grafik bawah, nampak bahwa dana asing mulai masuk pada tanggal 31 Mei 2018. Sejak itu dan seterusnya, kedua garis kuning (pada grafik atas dan bawah) bersamaan menanjak naik. Ini adalah kondisi yang menguatkan, kita bisa entry dengan perasaan lebih tenang.
PTBA
PTBA merupakan salah satu contoh dimana kedua garis kuning (grafik atas dan bawah) bersamaan menanjak naik. Saat PTBA terus menanjak naik, seringkali kita ragu sampai kapan akan terus naik. Tanggal 30 Juli 2018, terjadi penurunan garis kuning (grafik atas) yang cukup dalam, spontan muncul cemas dan kita ingin realisasikan keuntungan. Seandainya pada saat itu sudah ada grafik dana asing, seharusnya kita bisa lebih tenang, karena dana asing tidak mengalami penurunan. Faktanya, garis kuning masih melanjutkan menanjak naik.
Interpretasi Lainnya?
SSMS dan PTBA adalah sebagian dari contoh yang kebetulan dijumpai dan mengkonfirmasi hasil yang sama. Kejadian lain yang juga mirip dapat dicermati pada grafik EXCL. Demikian temuan so far dengan memanfaatkan grafik akumulasi dana asing. Jika Anda menjumpai fakta dana asing lain (dengan interpretasi yang baru), mohon tidak ragu untuk berbagi insight antar kita dengan menuliskan pada komentar.
Semoga bermanfaat.